Senin, 31 Agustus 2020

Suara di Tengah Malam

 Cerita Misteri

Dimuat di Koran Merapi, Yogyakarta

Cerita Misteri


 

Suara di Tengah Malam

Oleh Nina Rahayu Nadea

                Meski rumah belum seratus persen beres, namun  paman memutuskan untuk menempatinya, dan aku pun dibawa serta. Rumah paman berada di sebuah komplek. Meski tanah di sekeliling sudah ada pemiliknya, namun yang sudah dibagun baru tiga rumah. Di pagi hari akan terasa sangat betah, udara segar serta pemandangan alami yang eksotis akan memanjakan setiap orang namun ketika malam datang akan terasa sedikit mencekam. Itu mungkin alasan banyak yang belum tergerak hatinya untuk membangun rumah. Di rumah paman yang baru aku menempati kamar berada  paling pojok.

                Suatu malam, aku terbangun dari tidur teringat akan  laporan yang harus diserahkan besok pada dosen Manajemen. Rasa kantuk hilang sudah mengingat sang dosen yang killer, jangan harap mendapat nilai bagus jika tugas dikumpulkan telat.


 

                Untuk menyelesaikan  tugasku aku biasanya melakukannya di ruang kerja Paman. Dan untuk sampai ke tempat itu harus berjalan  melewati ruang keluarga, taman dengan air mancur serta kamar Mbak Wied (anak paman) barulah akan sampai di ruang kerja Paman. Perjuangan yang ngeri-ngeri sedap di malam hari.

                Sepi terasa saat itu. Bulu kudukku meremang ketika melewati taman. Apalagi teringat Mbak Wied sudah beberapa hari tidak di rumah, ada tugas dari kampusnya,


 

                Kuindahkan hal-hal yang menggelayuti pikiran. Aku fokus membetuk laporan. Malam semakin sepi hanya suara tak tik tuk dari keyboard yang kudengar, entahlah malam itu ada perasaan yang berbeda. Aku takut.

                Untuk menghilangkan rasa takut yang luar biasa, aku bersiul. Menyanyikan lagu sunda yang sangat kukagumi, namun baru beberap bait syair kudendangkan tiba-tiba terdengar suara wanita mengikuti laguku. Aku berhenti, seketika suara itu pun berhenti.  “Itu hanya lamunanku,” batinku. kembali bersiul namun kembali suara wanita itu terdengar  jelas mengikuti suaraku. Seketika panas dingin menyelimuti tubuhku. Tak peduli dengan komputer yang masih menyala, langsung ngacir ke kamarku. 


 

                “Jangan bersiul malam-malam, nanti ada yang ngikutin,” teringat ucapan Mamaku suatu hari, dan kini terbukti. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar