Selasa, 04 Desember 2012

Dimuat di Koran Pikiran Rakyat 2 Desember 2012

Karya Anakku: Rianita Wulandari Arief Nadea

Kartu ATM Baruku
Karya: Rianita Wulandari Arief Nadea

                Pada suatu hari, sepulang sekolah aku tidak langsung ke rumah, tapi ke tempat kerja Bunda. Aku sudah janjian dengan Bunda mau ke Bank dengan maksud membuat ATM baru. Sebelum ke Bank, Bunda mengajakku ke warnet, mau mengetik dan mengeprint pekerjaan Bunda dari kantornya.
                Di warnet, aku menunggu lama karena hujan deras. Sebetulnya aku dan Bunda mau langsung ke Bank tapi Bunda lupa membawa payung. Jadi terpaksa aku harus menunggu lama di warnet hingga hujan berhenti.
                Setelah hujan berhenti, aku ke Bank. Supaya cepat sampai dan tidak terlambat ke Bank aku dan Bunda naik angkot. Sebentar kemudian aku sudah sampai di Bank, karena jaraknya dekat. Sesampainya di Bank, aku ditanya oleh Pak Satpam.
                “Mau apa, De?”
                “Mau buat ATM.”
                Lalu aku diantar oleh Pak Satpam ke Customer Service. Terus aku duduk dan bilang ke pegawai Bank bahwa aku mau membuat ATM baru.
                “Boleh De. Tapi harus mengisi data-data dahulu.”
                “Iya, Bu.”
                Lalu aku mengisi formulir yang disediakan dibantu Bunda. Setelah selesai aku memberikannya pada pegawai Bank.
                “De, ATMnya mau gambar apa?”
                “Ada gambar apa saja, Bu?”
                “Ada tweety, Tom and Jerry dan Supermen.”
                “Aku mau gambar Tom and Jerry ya, Bu.”
                “Iya, tapi tidak langsung jadi sekarang. Ade harus menunggu satu minggu, yah.”
                “Baiklah.”
                Setelah itu aku dan Bunda pulang ke rumah.
                Satu minggu kemudian...
                “Bun, mana ATMku?’
                “Belum jadi.”
                “Katanya satu minggu?”
                “Iya. Sabar.”
                Satu minggu telah berlalu. Tapi ATM-ku belum juga aku dapatkan. Besoknya aku tanyakan lagi pada Bunda
                “Bunda apakah ATMnya sudah jadi?”
                “Belum. Bunda sibuk bekerja. Belum sempat ke Bank.”
                “Ah, Bunda kerja terus. Kapan mikirin aku?” aku marah pada Bunda.
                Semenjak itu aku tak bertanya lagi pada Bunda. Aku kesal dan marah. Aku merasa Bunda telah membohongiku. Hingga akhirnya aku tak mengingat ATM lagi. Karena aku kesaaaaaal. Akhirnya aku dapat melupakan ATM baruku.
                Hingga suatu hari pada saat aku sedang bermain. Bunda datang, dan masuk ke ruang kerja Bunda.
                “Kak sini, Bunda bawa kejutan,” kata Bunda dari ruang kerjanya.
                “Kejutan apa, Bun?”
                “Nih, untuk Kakak?” Bunda memberikan sebuah kartu padaku. Kartu bergambar Tom and Jerry.
                “Horeee. ATM baruku sudah jadi.” Aku bersorak girang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar