Pelan-pelan aku mengerti
Oleh: Nina Rahayu Nadea
Dulu aku begitu buta ilmu, meraba abjad dalam
kesamaran
Dulu aku begitu tuli pengetahuan menerka angka dalam
kegalauan
Berkat jasamu…
kini aku pandai merenda kata menguntai kalimat
Tanpamu…
Kubangan dosa akan menenggelamkan bumi
melunturkan imanku
terseok ke gelapnya malam tak bertepi…
Tanpamu
Kolam nista akan bermuara di rahimku
melahirkan borok-borok yang menghancurkan tembok
kepatuhan di negeri ini
Pelan-pelan aku mengerti…memaknai hidup.
Dan Jangan pernah menyalahkan seorang guru.
Negeri porak-poranda manusia merangkai mimpi
menceburkan diri ke sagara hilap.
menenggelamkan dirinya sendiri
tahta
senantiasa membawa dirinya kehausan
Pelan-pelan aku mengerti, betapa sulitnya menjadi
guru.
Dan jangan pernah menyalahkan seorang guru.
dicerca dan dimaki ketika negri ini penuh keringat
orang berijajah dan bertitel
nafsu menutupi mata hatinya.
Dan si papapun terinjak tanpa makna
Pelan-pelan aku mengerti, betapa sulitnya menjadi
guru.
Dan jangan pernah menyalahkan guru.
Betapa anak-anak sudah terlena dengan tekhnologi
terbuai dengan mimpi instan di televisi.
Hingga angka-angka yang terpampang di papan tulis
ibarat bom yang akan meledakan ambisi di suatu pagi.
Pelan-pelan aku mengerti, betapa sulitnya menjadi
guru.
Karena aku adalah guru.
Yang dicaci dan dimaki ketika negeri ini kelu
Demi Mimpiku
Oleh: Nina Rahayu Nadea
Setiap hari kusingsingkan
lengan bajuku
Mengejar mimpi dan harapan, merenda cita dan cintaku
Terukir indah suatu asa dalam pikiranku
Tapi akankah aku raih?
Demi mimpi-mimpiku…
aku rela berguru pada mentari,
Teriknya menyelinap urat nadi
Panas menyengat menguatkan ototku
Membumihanguskan rasa takut
yang menjalar di tubuhku
Setiap langkah adalah harapan
demi mengenyam ambisiku
Demi impianku…
aku rela berguru pada rembulan,
Kelembutannya menenangkan
andrenalinku
Memberi sejuta mimpi hingga
putus asa tak bertengger di otakku
Setiap desah nafas adalah
harapan demi merajut cita-citaku
Untaian waktu adalah keringat
kegigihanku
Itulah aku…
Sang peminta-minta yang terus berguru
Pada waktu dan pada rimba duka
Karena aku tak punya waktu
untuk berguru pada seorang guru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar