Selasa, 23 September 2014

Cerpen Anak, dimuat di Radar Bojonegoro, 7 September 2014


Pulau Es Krim
Oleh: Nina Rahayu Nadea

            “Nyam... nyam... nyam.... Hem, yummy.” Denis memetik kembali bunga yang ada di pinggirnya. Mengunyah perlahan. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri mencari sasaran lainnya untuk dirasakan di mulutnya.
Gembira tiada terkira ketika Denis terdampar di sebuah Pulau. Pulau Es Krim. Tentu bahagia, karena ternyata yang terdampar di pulau ini adalah anak-anak pilihan. Mereka terpilih untuk merasakan aneka  es krim yang berada di sini. Bukan hanya tanaman yang berupa es krim, tetapi segala benda yang berada di Pulau Es Krim ini, semua bisa dimakan dan dinikmati. Hem, menggiurkan.
Tentu anak di sini bergembira, karena dapat merasakan sebanyak mungkin es krim tanpa ada larangan dari orang tua.
Beberapa anak bergerombol. Satu diantaranya menghampiri Denis.
“Devil yah?” Denis berkata sebelum anak itu berucap.
“Devil?” Dahinya mengernyit. “Siapa itu Devil?”
“Bukankah kamu Devil? Teman satu kelasku itu?”
“Maaf aku bukan Devil. Aku Arya.” Ia mengulurkan tangan.
“Oh, maaf aku salah. Wajahmu sama persis dengan temanku. Anak satu kelas yang mempunyai hobi sama. Suka makan es krim, hehe. Maaf yah, namaku Denis.”
“Denis? Nama yang bagus.” Ia tersenyum.“Yu, kita bermain ke kolam sebelah sana. Lihatlah kolamnya luas dan jernih. Aku ingin berenang di sana.”
“Ayo... aku pun ingin.”
Seperti telah lama berkenalan Denis dan Arya larut dalam permainan. Padahal pertemuan mereka baru beberapa menit saja. tapi rasa canggung dan kaku tiada kentara dari wajahnya. Mereka begitu bahagia bertemu dan bermain bersama, merasakan aneka permainan serta pemandangan yang sangat indah di Pulau Es Krim.
“Hey! Airnya manis, enak seperti es krim,” Arya berteriak girang.
“Benarkah? Aku coba.” Denis mengikuti apa yang dilakukan Arya.
“Benarkan?”
“Hem benar sekali. Mantap.” Mereka kembali berenang, sesekali tangannya  iseng mengambil air dan memasukan ke dalam mulut.
“Aku cape. Kita istirahat dulu yu!” Ajak Denis.
“Ayo. Yu! kita berteduh di bawah pohon rindang itu.” Usul Arya.
Mereka berjalan ke arah pohon rindang. Berteduh di bawahnya. Merasakan semilir angin yang begitu mendayu.
“Hey lihat, benda apa ini?” Denis memungut benda kecil yang jatuh dari atas pohon.
“Itu buah Cherry.” Seru Arya.
 “Waw, rasanya enak banget, beda sekali dengan es krim sebelumnya. Ayo kamu coba Arya.”
“Iya, enak banget.” Kepala Arya mendongak ke atas.
“Kita naik yu, mengambil buah cherry itu.”
“Tapi lihat banyak burungnya.”
“Halah masa kita kalah sama burung, begitu pohonnya dipanjat, paling dia langsung terbang.” Denis tertawa.
“Kamu duluan.”
“Ok!” Dengan sigap Denis memanjat pohon.  Beberapa kali tangannya kena patuk burung yang sengaja menghalangi langkah. Tapi Denis tak bergeming, ia terus saja menjalankan aksinya. Niatnya ingin tetap sampai di atas pohon, dan mengambil buah cherry sebanyak mungkin.
“Arya, cepat. Buahnya banyak banget!”
“Aku ngak jadi naik. Burungnya pada marah.”
“Ah, cemen kamu.”
Denis mengambil beberapa buah cherry dan memasakukannya ke dalam saku. Satu dua kali aksi Denis dibiarkan burung itu. Tapi lama-lama burung itu marah, mereka beraksi dengan cara mengepung  dan mematuknya secara bersamaan.

            “Sana pergi... pergi!”Denis berteriak mengibaskan tangannya ke sana ke mari. Denis lupa, bahwa ia sedang berada di atas pohon. Hingga akhirnya keseimbangan badannya hilang.

            “Aw.... !” Badan Denis terjatuh. Mulutnya berdarah karena mencium tanah.
            “Denis!”
            “Aduh... sakit....”
            “Sudah, makanya begini kalau tidak menurut sama Mama.”
            “Denis membuka mata. Mana Arya, Ma?”
            “Arya, siapa?”
            “Temen Denis di Pulau Es Krim.”
            “Arya? Pulau Es krim? Sudahlah mungkin kamu bermimpi. Dua hari ini badanmu demam karena infeksi gigi. Begini jadinya kalau malas gosok gigi.” Mama cemberut.
            “Maafkan Denis, Ma.” ***

2 komentar:

  1. Salam kenal kak, suka dengan pesan di akhir cerpennya. Jk berkenan boleh mnta alamat email radar bojonegoro?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih telah berkenan baca. Salam kenal juga :)
      Emailnya: kenalyan@yahoo.co.id

      Hapus