Narkoba di Kalangan Pelajar
Oleh Nina Rahayu Nadea
Masa remaja merupakan masa pencarian
jati diri dimana banyak pengaruh yang datang terhadap dirinya. Belum adanya
kemapanan dalam berfikir menyebabkan para remaja banyak terjerembab ke dalam
hal negatif. Karena ingin dihargai dan dianggap penting oleh teman-teman serta
diakui keberadannya, mereka menerima ajakan tanpa pernah berfikir lebih jauh
tentang akibat dari perbuatannya.
Setia kawan, tak mau dianggap remeh
dan biar dianggap gaul. Itu salah satu alasan mereka menerima ajakan dari yang
lain. Tak heran jika tindakan negatif
dari kalangan remaja semakin banyak diikuti karena rasa solidaritas yang
tinggi. Saling berbagi dan melindungi serta perasaan senasib menyebabkan mereka
semua terlena.
Adalah narkoba salah satu perbuatan
negatif yang seringkali membuat para remaja merasa mempunyai kepercayaan diri
yang lebih. Mereka beranggapan dengan memakai barang serta saling berbagi
dengan yang lainnya dapat meningkatkan tali persaudaraan yang erat. Saling
menjaga dan melindungi satu sama lainnya membuat peredaran narkoba susah untuk
diteliti apalagi di lingkungan sekolah.
Tak jarang demi memenuhi
keinginannya mendapatkan narkoba, mereka
melakukan hal yang merugikan orang lain. Misalnya melakukan tindak kekerasaan
serta melakukan pencurian. Tanpa disadari semakin mereka berbuat maka semakin
mereka terperosok ke dalam ‘ketergantungan’. Mereka tidak akan bisa hidup tanpa
narkoba, karena sudah mendarah daging dalam dirinya. Tak peduli perbuatannya
merugikan yang lain. Yang penting baginya, sebuah keinginan dapat terpuaskan.
Banyak orang tua yang baru menyadari
apa yang dilakukan anak-anaknya ketika situasi sudah sulit. Anak sudah sangat
ketergantungan dan bahkan banyak diantaranya tidak tertolong karena over dosis.
Apa Sebenarnya Narkoba?
Narkoba merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika dan bahan adiktif. Narkotika menurut UU No 22 tahun
1997 adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman dan bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
serta dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika yaitu zat atau obat
baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf yang menyebabkan perubahan aktivitas
mental dan perilaku.
Bahan adiktif yaitu obat serta bahan
aktif yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan
adiksi yang sulit dihentikan. Jika dihentikan memberi akibat lelah luar
biasa serta rasa sakit.
Pelajar dan Narkoba
Mengapa para pelajar cenderung
melakukan narkoba secara terus menerus? Ada beberapa hal yang menyebabkan
mengapa para pelajar memakai narkoba. Diantaranya:
1.
Hanya ingin mecoba dan mengikuti ajakan dari teman-temannya
2. Pergaulan dan sosial masyarakat yang
cenderung acuh dan seakan membiarkan perbuatan mereka
3.
Orang tua yang cenderung menekan anak, hingga anak merasa tertekan.
4.
Kurang percaya diri dalam bergaul
5.
Kurang perhatian dan kasih sayang keluarga
6.
Kurang pengetahuan tentang agama
Bahaya Narkoba
Bahaya
narkoba antara lain sebagai berikut:
1. Berfikir tidak normal dan mempunyai
ketergantungan pada narkoba, jika dipakai dalam jangka lama dan terus menerus.
2. Gangguan terhadap fisik.
Misalnya gangguan pada sistem
saraf, jantung, paru-paru, dan
lain-lain.
3.
Terinfeksi virus HIV dan AIDS akibat pemakaian jarum suntik secara bersama-sama
Peran Keluarga
Banyak
anak yang terjerumus pada pemakaian narkoba karena masalah keluarga. Kurang
kasih sayang, broken home, dan lain-lain. Maka dari itu berilah kasih sayang serta pengawasan terhadap anak agar tidak berlaku
menyimpang. Salah satunya misalnya dengan memberi perhatian khusus pada anak-anak.
Jangan biarkan anak seolah hidup sendiri dan tidak mempunyai pegangan. Jadikan
orangtua sebagai teman sekaligus sahabat yang mampu menjadi teman ceritanya.
Jangan pernah berfikir anak kita telah tumbuh dewasa seiring bertambahnya umur
dan menganggapnya telah mampu memecahkan masalah. Padahal tanpa sadar seringkali
kita membiarkan anak sendirian dalam masalahnya dan kita hanya memberi materi
tanpa pernah tahu arti kasih sayang untuk mereka.
Keluarga pun lingkungan terdekat, mempunyai
andil yang besar terhadap perkembangan anak.
Misalnya karena terbiasa melihat ibu merokok sejak kecil, maka tak heran jika
anaknya menjadi perokok dari kecil. Sehingga ketika semakin besar ia akan
mencoba ke hal lain selain rokok semisal minuman memabukkan dan seterusnya.
Selalu membuka mata hati anak-anak
dengan memberi contoh perilaku yang negatif di jalanan. Beri contoh yang nyata mereka
yang menjadi korban akibat pergaulan salah. Sehingga mereka dapat selalu
berhati-hati dalam bergaul.
Tekankan
pada anak-anak agar tidak salah dalam memilih teman. Pun sebagai orang tua
mempunyai kewajiban tentang sesiapa yang menjadi teman dari anak-anaknya. Karena
ini penting untuk membimbing dan membawa mereka ke arah kebaikan. Pastikan anak
Anda berada di lingkungan yang aman dan dapat dipercaya.
Carilah sekolah yang tidak
asal-asalan. Dalam arti bukan hanya sekolah yang bagus dari segi materi, tapi
lihatlah berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah. Apakah sekolah itu tegas
dalam menegakan disiplin atau tidak. Apakah berada di lingkungan yang aman atau
tidak. Semua perlu pemikiran yang matang agar tidak menyesal di kemudian hari.
Jangan
pernah menyerahkan sepenuhnya kepercayaan kepada sekolah. Ingat anak hanya
berada beberapa jam berada di sekolah. Sisanya adalah menjadi tanggung jawab
orang tua untuk terus mengawasinya. Sebagai orang tua jangan lengah sedikit pun
pada anak. Pun ketika anak berusaha mengikuti acara lain semisal ekskul dan
lainnya di luar sekolah. Pastikan atan cari informasi ke sekolah apakah benar
anak mengikuti atau tidak. Jangan malu untuk pernah bertanya kepada pihak
sekolah dan yang lainnya tentang anak-anak kita.
Peran Sekolah
Pihak sekolah sebagai lembaga yang
dipercayai dalam hal pendidikan tentu sangat berperan dalam hal meningkatkan
kedisiplinan anak. Jangan sampai anak terjerumus ke dalam perilaku yang tidak
seharusya. Perlu ada penegasan yang serius pada anak-anak agar mereka tetap
dapat berdisiplin serta tidak terbawa arus yanga negatif, semisal narkoba.
Ada
aturan atau beberapa hal yang perlu dilakukan agar anak tidak terbawa arus
negatif terhadap narkoba. Salah satunya misalnya dengan melakukan razia rutin
terhadap siswa. Informasi sedikit pun dari masyarakat harus dikembangkan dan
jangan pernah menganggap enteng terhadap informasi yang diterima.
Senantiasa menyelipkan tentang
dampak negatif narkoba dan tindakan negatif lainnya di sela-sela pelajaran.
Tidak hanya melibatkan guru Agama tetapi semua guru bidang studi mempunyai
andil yang besar agar anak tetap berprilaku pada tempatnya. Senantiasa ingatkan
bahwa tugas seorang pelajar adalah belajar dan belajar agar mereka dapat
menyelesaikan sekolah tanpa ada hambatan.
BP secara personal memberi informasi
dan penerangan lain tentang hal yang berhubungan dengan narkoba. Ceritakan
sejelas-jelasnya apa buruknya dari pemakaian narkoba ini.
Memberikan kegiatan ekskul atau
kegiatan lainnya yang bersifat positif. Ini sangat baik dilakukan agar anak
mempunyai banyak kegiatan sehingga tidak pernah berfikir untuk melakukan
hal-hal negatif. Mempersempit ruang gerak anak serta memberi pembelajaran yang
positif sangat diharapkan dari adanya kegiatan ekskul ini.
Hal lain yang sangat diperlukan
adalah membuka hubungan dengan pihak kepolisian dan memberikan informasi
tentang narkoba. Hal ini sangat baik sebagai terapi pada anak-anak.***
Nina
Rahayu Nadea. Menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Tulisannya
dimuat di: Pikiran Rakyat, Galamedia,
Kabar Priangan, Majalah Kartini, Analisa Medan, Radar Bojonegoro, Majalah
Potret Banda Aceh, Majalah Baca Banda Aceh, Suara Karya, Suara Daerah, Majalah
Kandaga, Majalah Guneman, Majalah Loka Tasikmalaya, Majalah Mangle, SundaMidang,
Galura, Tabloid Ganesha, Tribun Jabar, Majalah HAI, dll
:)
Narkoba adalah momok generasi muda...
BalasHapuswww.sepatusafetyonline.com
Sama-sama Mas Ari. Terima kasih sudah berkenan mampir
BalasHapus