Kadisdik Kota Bandung 2014-2019.
Ucapan
Terima Kasih
1.
Kepada Tuhan YME
yang telah memberi kemudahan menulis. Hingga
akhirnya buku ini dapat terbit, dapat dibaca seluruh penjuru dunia. Semoga dapat
membawa kebaikan di dunia dan di akhirat.
2.
Untuk idaman
hati. Belahan jiwa penjagaku sampai akhirat nanti. Suamiku tercinta. Dari
dialah kecintaanku pada dunia menulis ini hadir. Berawal dari kecemburuan
terdalamku yang merasa tidak diperhatikan karena kerap bermesra di depan
komputer bercumbu dengan buku-buku yang berjibun di perpustakaan kita. Hal yang
tanpa disadari telah mendorongku untuk menulis. Sebuah balas dendam yang
positif.
3.
Dua cintaku,
bidadari di rumah yang kerap ditinggalkan. Karena kalian aku terus menulis. Aku
ingin kalian bisa melihat nanti. Mengenang lewat tulisan dan menjadi pelecut agar
kalian bisa terus menulis Thanks dear...
Rianita Wulandari Arief Nadea, Regalia Candranaran Arief Nadea.
4. Pada akhirnya aku harus bersyukur mengucapakan
terima kasih sangat kepada bapak. Ya, pada bapak. Karena bapak telah
mamasukanku ke sebuah penjara. Itu mungkin yang aku sebutkan dahulu. Tempat di
mana aku merasa dikucilkan. Berada di antara orang-orang yang jujur belum
pernah aku kenal. Terpisah dengan orang-orang yang selama ini telah kucintai
seperti keluargaku sendiri.
Karena dari tempat itulah semua bermula. Menulis beragam hal. Belajar mengenal
karakter banyak orang. Dan dari tempat inilah mula. Ide tulisan ini mengalir. Kenangan.
Kebersamaan aku bersama bapak yang kemudian dituangkan dalam buku ini. Sebuah buku
tentang aku dan bapak. Tentang keseharian menemani bapak yang kemudian semakin
membuatku sadar bahwa aku perlu untuk
terus berkarya menulis segala rupa yang aku lihat dan aku bisa.
Bapak adalah sebutan untuk orang yang
kukagumi. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung. Dr. H. Ellih Sudiapermana,
M.Pd. Hari-hari yang kulalui kini begitu dekat dengan keseharian bapak,
sangatlah disayangkan jika aku tak menuliskannya. Menuliskan tentang bapak.
Semoga tulisan yang kubuat ini menginspirasi banyak orang. Aku ingin memanfaatkan apa yang kumiliki, apa
yang kupunya. Kenangan tentang bapak sangat
sayang untuk dibiarkan begitu saja. Menulis, itu yang bisa aku lakukan.
5. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Dr. Mia
Rumiasari, M.Si. Tempat aku berkeluh. Terima kasih ibu sudah mendengarkan
ceritaku. Walau bisa dihitung dengan jari pembicaraan aku dengan ibu, namun
sungguh semua memberi kesan mendalam. Ibu yang tangguh yang tak pernah luluh.
Satu lagi... yang begitu perhatian dengan keluarganya. Seorang ibu yang mempunyai
jabatan tinggi namun tak pernah menomorduakan keluarga. Jadilah api yang mampu
menghangatkan dan jadilah air yang dapat mendinginkan suasana, sungguh wejangan
yang senantiasa kuingat.
6. Hatur nuhun pada Kepala Seksi Kelembagaan
Peserta Didik Dra. Yayat Karyati Liestiani, orang pertama kali yang ada dalam
kehidupan setelah berada di Dinas Pendidikan
Kota Bandung. Ibu yang tegar menjalani kehidupan, yang berdisiplin tinggi pada lembaga, yang tidak pernah lelah menjalankan
aktivitasnya. Itu menjadi contoh untukku.
7. Ucapan terima kasih juga tak lupa kuucapkan
untuk Kasubag Program Data dan Informasi Dra. Pupung Puspitawati, M.Pd atasan
langsungku. Atas izinya mengikuti segenap perjalanan dan kegiatan di Disdik. Hapunten ibu, bilih aya lampah anu salah anu
teu sapagodos sareng manah.
8. Teman-temanku semua di kelembagaan PPSD,
delapan bulan kebersamaan, delapan bulan mengenal karakter, namun kedekatan
kita bukan hanya berdasar hitungan bulan, hakiki dalam hati- tak akan terbilang- tak akan
terhitung. Tersimpan senantiasa di lubuk hati. Meski tak akan pernah menduga
tentang adakah yang senang atau tidak ketika aku pergi. Namun aku menyayangi
kalian semua.
9. Kepada para pejabat struktural lain di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
10. Kepada teman baruku yang selama ini menemani
hari-hari di sebuah ruang. Di mana kita selama ini bercengkrama. Maaf jika aku
banyak terdiam. Aku terlalu asyik dengan duniaku sendiri. Jujur, terkadang
kalian berisik, membuyarkan ide-ideku. Namun dengan kegilaan kalian yang notabene
para brondong- anak muda masa kini. Dan aku?
manusia jaman old yang harus bisa
belajar menerima kalian juga. Kalian telah menemaniku. Menjadi penyemangatku
untuk senantiasa menulis.
Thanks to P’Eka and P’Adut yang kerap menemaniku
ketika kegiatan bapak, karena dengan begitu aku tak perlu mengambil foto bapak
lewat HPku. Thanks P’Arief yang senantiasa
membuat ilustrasi uniknya di Rebo Nyunda atau berita lain, thanks P’Yudi and P’Imam yang kerap kuminta tolong
perihal HP atau laptopku ketika ngadat. Kalian kereen.
11. Eits, hampir lupa. Terima kasih untuk P’Odik.
Seseorang yang telah menjalani rutinitasnya bersamaku. Meski dalam kebersamaan
hanya diisi dengan saling diam. Tapi setidaknya berjasa karena berkatnya,
akhirnya aku dapat mengikuti kegiatan bapak. Meski aku pernah ditinggalkan.
Tertinggal di tempat yang lumayan jauh. But... thanks a lot for everything.
Benar, ketika rasa kecewa itu datang
pada akhirnya akan membuat kenangan nantinya. Kenangan yang tak kan pernah
terlupa. Tercatat manis dalam buku ini.
12. Tak lupa untuk B’Novi yang di dua bulan
terakhir ini ada di ruangan. Senang berada di ruangan tempatku berada. Aku
yang asalnya tercantik ala bidadari, jadi ada saingan. Hihi. Tetapi
kehadirannya benar-benar membuat hidup berubah. Oh, tak lupa juga buat B’Irvi, terima kasih sangat atas kebersamaannya.
13. Kru Guneman yang telah menerbitkan buku ini.
Para
pembaca di mana pun berada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar