Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak
Oleh: Nina Rahayu Nadea
Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi (Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat). Tolabul ilmi fariidotun ‘ala kulli muslimin
wa muslimat ( Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki
maupun perempuan). Jelaslah, bahwa belajar
dan menuntut ilmu adalah suatu kewajiban umat Islam sepanjang hayat. Maka di mana pun dan kapan pun,
tak ada istilah untuk berhenti belajar dan belajar.
Salah satu cara sederhana yang
dilakukan dari belajar adalah dengan membaca. Suatu kegiatan yang pasti
berhubungan buku. Kebiasaan membaca itu sendiri perlu dilatih dari usia sedini
mungkin. Agar tidak terjadi rasa malas dalam membaca.
Disadari atau tidak budaya membaca
di kalangan anak pelajar menurun drastis. Lihatlah di perpustakaan sekolah.
Kondisi anak yang memprihatinkan banyak pihak. Jangan salah jika semakin
kemudian prestasi anak di sekolah mengalami penurunan karena kurangnya membaca.
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan mengapa mereka malas membaca. Tekhnologi yang semakin canggih
semakin menggerus minat anak dalam membaca. Permainan game semakin melenakan dan menjauhkan mereka dari
buku. Pun arena bermain dan hiburan lebih menggiurkan anak dibanding dengan
membaca. Dan salah satu terpenting yang menyebabkan kurangnya minat anak dalam membaca
adalah tidak ada dukungan dari keluarga.
Adalah perpustakaan yang dapat
dijadikan sarana pendukung atau upaya agar proses membaca dapat berlangsung.
Disadari atau tidak keberadaan perpustakaan ini dapat menyebabkan proses kemudahan
agar anak tertarik dalam membaca bisa terjadi.
Cara yang dilakukan orang tua
untuk menumbuhkan minat baca anak, bisa dilakukan dengan membuat perpustakaan
pribadi di rumah. Perpustakaan yang
diharap dapat menjadi gudang ilmu untuk keluarga, khususnya anak-anak. Yang kemudian
akan semakin menyadarkan betapa
pentingnya keberadaan perpustakaan dalam
memberi informasi yang berharga.
Perpustakaan
itu sendiri menurut Sulistyo Basuki: adalah sebuah ruangan atau gedung yang
digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan
berdasarkan tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.
Ada
pun perpustakaan pribadi adalah perpustakaan yang dikelola oleh orang tertentu
secara pribadi dengan tujuan melayani kebutuhan keluarga itu sendiri. Atau dengan
kata lain dibiayai dan dikelola oleh perorangan untuk tujuan tertentu.
Alasan
beberapa orang membuat perpustakaan pribadi di rumah adalah berawal dari
membeli banyak koran atau majalah, pun bacaan lain. Alhasil buku-buku yang ada
di rumah berserakan. Inilah yang kemudian menyebabkan mereka berusaha untuk
mengatur, memanajemen buku-buku itu sendiri agar tidak berserakan. Sehingga
dengan demikian buku menjadi tertata dan mudah untuk ditemukan apabila
diperlukan kembali.
Penataan
yang rapi dan menarik, dengan tidak menyimpan buku di sembarang diharapkan
dapat membuat nyaman dan betah ketika anak berada dalam ruang perpustakaan ini.
Dan diharapkan inilah yang kemudian menjadi dasar agar anak-anak pun orang tua
menjadi tertarik dan kemudian menyukai
kegiatan membaca.
Tanpa
disadari semakin sering melihat deretan buku yang berjejer dalam rumah akan menimbulkan
rangsangan dan gairah baru bagi seseorang untuk semakin mencintai buku dan
kemudian akan mendisiplinkan diri dalam hal membaca. Itulah kemudian yang harus disadari bahwa keberadaan perpustakaan
di rumah sangat penting keberadaannya.
Untuk
mengoptimalkan fungsi perpustakaan pribadi itu sendiri perlu adanya penataan yang baik agar
tempatnya dinikmati anak-anak. Bila perlu aturlah sedemikan rupa atau
perlengkap dengan gambar-gambar sesuai dengan usia anak. Ada baiknya juga
setiap anggota yang berada dalam keluarga sendiri mempunyai andil yang besar dalam
keberlangsungan tujuan yang diharapkan.
Ajaklah anak untuk membaca
bersama, kemudian mintalah pendapat tentang buku yang baru saja dibaca. Berilah
penjelasan dengan bahasa anak jika mereka tidak mengerti dengan buku yang
dibaca. Latihlah anak yang belum bisa membaca dengan cara mendongengkan rutin
padanya, agar menarik sertakan gambar-gambar yang berwarna dan menarik bagi
anak. Tiada lain yang menjadi sasaran dalam hal ini adalah mengembangkan minat
baca anak. Yang pasti bapak atau ibu pun orang tua dewasa yang berada dalam
lingkungan keluarga harus memberikan contoh yang baik sehigga prilakunya dapat
dengan mudah ditiru oleh anak-anak, dalam perihal membaca.
Butuh
waktu memang untuk melihat hasilnya. Melihat anak-anak tumbuh dan berkembang
dengan minat baca yang baik. Tapi setidaknya kita mempunyai niat untuk
menanamkan minat membaca pada anak-anak. Sebagai orang tua yang bijak adalah
perlu sekali melakukan kegiatan seperti ini. Pilahlah buku-buku yang tersedia
dalam perpustakaan rumah sesuai dengan umur anak. Jangan sampai anak mengonsumsi
bacaan yang belum waktunya
Temani
serta bimbinglah anak-anak pada saat membaca. Beri ajaran dan selipkan norma
sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Ceritakan apa baik dan buruknya.
Masalah
gemar membaca atau tidak. Tidak bisa disalahkan hanya kepada pihak sekolah saja
yang notabene sebagai pelaku bidang pedidikan. Namun yang utama adalah peran
orang tua dalam menumbuhkan mibat baca. Jadikan keberadaan perpustakaan pribadi
ini sebagai langkah awal untuk mendapatkan langkah yang lebih baik selanjutnya.
Salah
satu cara yang dilakukan orang tua adalah dengan memanfaatkan fasilitas yang
tersedia dalam perpustakaan sebaik mungkin. Jangan sampai perpustakaan yang ada
di rumah hanya menjadi hiasan belaka.
Ajaklah anak-anak untuk belajar
membaca dari buku-buku yang tersedia. Pilihlah buku sesuai dengan keinginanan.
Tentulah buku yang sesuai dengan umur mereka. Pun orang tua jangan hanya
menyuruh anak membaca, sementara orang tua tidak pernah menyentuh buku.
Melihat
deretan buku yang berada di dalam rumah tentunya akan membuat bangga sendiri.
Memiliki perustakaan pribadi adalah menjadi kebangaan tersendiri bagi si empunya.
Selain karena pemilik perpustakaan pribadi masih sangat jarang ditemukan. Pun
menandakan bahwa adanya penilaian masyarakat atau orang sekitar tentang
pemiliknya. Mempunyai perpustakaan di rumah adalah menjadi idaman banyak orang.
Khususnya yang sangat peduli terhadap anak, buku dan juga peduli terhadap tujuan yang
mereka idamkan-melihat anak gemar membaca.
Tapi
ingatlah keberadaan perpustakaan itu sendiri, agar perpustakaan itu bertahan
lama perlu dilakukan upaya-upaya agar perpustakaan tetap terjaga:
1. Simpanlah
buku di tempat yang layak.
2. Pilahlah
buku tersebut sesuai genre masing-masing. Hal ini penting agar memudahkan
pencarian sehingga dapat mencari tidak terlalu susah dan tidak perlu mengobrak-abrik
buku yang lain. Dan tentunya akan membuat buku menjadi awet .
3. Berikan
ruang cahaya yang masuk. Hal ini perlu untuk mencegah kelembaban.
4. Sediakanlah
penerangan yang baik. Hal ini untuk membantu kenyamanan dalam membaca.
5. Rajinlah
memberikan kapur barus di atas buku dan sekelilingnya. Hal ini untuk mencegah
adanya rayap yang dapat merusak buku-buku.
6. Rajinlah
membersihkan buku dari debu.
7. Membiasakan
diri menyimpan buku pada tempatnya
Mari budayakan membaca mulai diri kita
sendiri sebagai orang tua. Dengan keseriusan, agar budaya baca dapat disenangi anak. Kalau bukan
kita siapa lagi?***