Rabu, 20 Januari 2021

Berprestasi Berarti Berkarakter

 Dimuat di Majalah

Edisi 5.


 

 

Siapa Dia

Berprestasi Berarti Berkarakter

Oleh Nina Rahayu Nadea

 

            Ramah, supel ceria demikian kesan pertama kali berjumpa dengan sosok ibu yang cantik ini. Wakil Pimpinan Redaksi Majalah Geliat Gemilang Kota Bandung ini dengan gamblang memaparkan pentingnya literasi  di Aula Dinas pendidikan Kota Bandung beberapa waktu yang lalu. Dalam memaparkan pun tidak monoton. Diselingi dengan dialog aktif dengan peserta hingga keceriaan dan gelak tawa yang terlihat saat itu tanpa mengurangi makna pertemuan.

            Dra. Nita Suherneti, M.Si demikan nama lengkap dari ibu yang satu ini. Terlahir dari pasangan Suherman dan Alm. Juwita. Pegiat Literasi Kota Bandung yang senantiasa semangat memberi motivasi tentang literasi bagi guru, kepala sekolah dan lainnya. Ya, pengalamannya di bidang literasi memang tak bisa diragukan lagi. Dengan kehebatan yang dimilikiya ia justru begitu peduli dengan orang lain, terbukti dengan padatnya kegiatan yang diikuti dalam memajukan literasi.

Dengan aktif di literasi maka  dapat mengembangkan diri, dapat mengikuti beragam  lomba, dapat sharing ilmu ke orang lain, dan yang lainnya adalah dengan  menulis ternyata membuat kita bisa berprestasi, demikian alasan Nita saat ditanya alasannya terjun di dunia literasi.

Bermula dari  sekolah binaan, bagaimana dapat menjadi organisasi pembelajar tentu dengan pendampingan pengawas bina masing-masing, kemudian menganalisis masalah setiap sekolah. Dan kesemuanya tentu saja perlu dituangkan dalam sebuah tulisan karena setiap sekolah berbeda kondisinya.

Menulis bukan hal yang sulit bila  memahami pekerjaan, melaksanakan pekerjaan dan mengevaluasi /merefleksi hasil yang telah kita kerjakan maka akan mengalir tulisan yang sesuai dengan setiap langkah yang telah dilakukan.

“Yang terpenting bekerja dengan hati tidak keluar dari yang telah kita lakukan (tidak ada rekayasa). Ketulusan hati, keiklasan, kejernihan berpikir akan menghasilkan tulisan yang sesuai dengan kenyataan. Menulis bisa mengalir juga bila mengerjakan tugas dengan hati, artinya saat ada sebuah kepercayaan melaksanakan tugas dan dilaksanakan dengan rasa senang ternyata muncul ide/gagasan yang dapat diterima orang lain.

Pengalaman dalam bidang menulis diantaranya sebagai: Tim Perekayasa Kurikulum (Tim Pengembang Kurikulum) Provinsi Jawa Barat Tahun 1992. TPK dituntut untuk menyusun Kurikulum Muatan Lokal Jawa Barat, sehingga setelah kurikulum muatan lokal tersebut selesai maka beberapa penerbit bekerjasama untuk menulis buku  muatan lokal yang akan digunakan siswa. Tahun 1993 /1994 menulis Seni Tari untuk Siswa SMP dengan beberapa rekan TPK dan pakar seni tari. Tahun selanjutkan benar-benar dapat bergabung dengan Tim Instruktur Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk menulis buku pelajaran untuk SD: PMP, PPKn, IPS, PLH dan LK di beberapa penerbit, sedangkan untuk Taman Kanak-kanak dipercaya sebagai Tim Editor.

 “Sungguh menyenangkan menjadi Pengawas SD karena bisa mengembangkan diri terutama dalam literasi, kita bisa mendapat tugas tambahan sebagai pengajar di PGSD dan PGPAUD UT, bisa menjadi narasumber mulai  dari Kota/Kab sampai di tingkat nasional, semoga dapat terselesaikan sampai purna bakti bln Desember 2023,” tutur Nita.


 

“Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis. Literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya”. (UNESCO, 2003). Kalimat tersebut yang   menggugah hati ibu yang cantik ini untuk lebih terjun ke dunia literasi, apalagi mengingat tugas pokok sebagai pengawas sekolah yang mulai diangkat Tahun 1998 untuk  melaksanakan Pembinaan ,Pemantauan,Penilaian, Pembimbingan dan pelatihan kesekolah bina. Hal tersebut sangat menuntut untuk bisa membaca dalam arti luas, membaca kondisi sekolah binaan yang didalamnya ada kepala sekolah, guru-guru,staf dan komite sekolah  sehingga menuntut sebagai pengawas dapat menjalin hubungan yang harmonis agar tugas kepengawasan dapat tercapai dengan kerjasama.

            Banyak pengalaman yang telah dilaluinya dalam menjalani dunia literasi. Bangga bila melihat sekolah binaan mengimplementasikan gerakan literasi di sekolah kepada peserta didik, melaksanakan redhaton, ada anak yang bisa menceritakan isi bacaan dan lain-lain. Pengalaman yang  mengesankan saat  mendapat tugas dari Dinas Pendidikan kepada Tim Literasi untuk  mengumpulkan peserta didik  untuk membaca senyap ( Redhaton ) lebih dari 12 ribu orang di lapangan Sidholig  dan meraih Murry, dilanjutkan tahun berikutnya mengumpulkan peserta didik dilapangan GOR arcamanik  lebih dari 16 ribu orang untuk menulis puisi dan yang menggetarkan hati saat Pak Mentri  Pendidikan  menunjuk anak untu membacakan hasil menulis puisinya ternyata anak tersebut  dapat membaca puisi dengan  baik dan membuata kagum semua yang menyaksikan saat itu  dan dari hasil menulis puisi semua anak kota bandung khususnya SD meraih Orry .

            Selamat berjuang menyemarakan dunia literasi, semoga harapan agar warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik dapat tercapa.*** (ninarahayunadea@gmail.com)

 Cat:

bagi yang penasaran dengan majalah ini, bisa dipesan di link berikut ya, 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar